Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Siapakah Makhluk Yang Pertama Diciptakan Oleh Allah Ta’ala?



Syaikh Yusri hafidzahullah Ta’ala wa ro’ah pada pengajian jum’atnya menjawab tentang pertanyaan tentang dadil bahwa Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam adalah merupakan makhluk pertama yang telah Allah ta’ala ciptakan, beliau menjawab bahwasanya Nabi kita shallallahu’alaihi wasallam adalah merupakan rahmat dari seluruh alam semesta ini. Hal ini sebagaimana Allah ta’ala berfirman

وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ

yang artinya: “Dan tidaklah kami utus engkau wahai Muhammad melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam.” (QS. Al-Anbiya : 107).

Dimana rahmat Allah ta’ala ini adalah lebih dahulu diciptakan dari pada yang dirahmati, karena setiap alam adalah membtuhkan kepada rahmat ini. Rahmat inilah yang menjadi sebab dari diciptakannya alam. Yang dimaksudkan dengan rahmat ini adalah

روحانية النبي صلى الله عليه وآله وسلم

 Yaitu yang kita sebut dengan cahaya Muhammad (Ruhaniyah Muhammad ), bukanlah yang dimaksud jasad Nabi yang dilahirkan oleh sayyidah Aminah di kota Mekah. Karena sebagaimana kita ketahui, ruh itu diciptakan Allah ta’ala terlebih dahulu dari pada jasad.

Syaikh Yusri mengatakan tidak ada satupun makhluk yang mengkalim bahwasanya dirinya adalah merupakan makhluk yang pertama kali beriman kecuali Nabi Muhammad shallallahu’alaihi wasallam. Nabi shallallahu’alaihi wasallam menyatakan hal ini pada empat  ayat Al-Qur’an, yang pertama adalah  firman Allah ta’ala:

قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ

Yang artinya: “Katakanlah wahai Muhammad bahwa sesungguhnya saya diperintahkan menjadi orang islam yang pertama.” (QS. Al-An’am : 14).

Di mana kata:

أَنْ أَكُونَ

Adalah berasal dari kata

فيكون كُنْ

Yaitu perintah Allah ta’ala kepada  Nabi untuk menjadi muslim yang pertama, maka langsung terwujud adalah sesuatu yang baru ( tanjizi hadits ). Tidak diartikan Nabi adalah makhluk pertama yang beriman pada Ilmu Allah ta’ala, karena sifat Al-‘Ilm bagi Allah adalah Qodim. Ditambahkan lagi kita (orang islam) adalah orang yang beriman menurut Sifat Ilmu Allah Ta’ala, sehingga apa keistimewaanya pada penyebutan Nabi pada ayat ini?. Sudah barang tentu keistimewaanya adalah karena Nabi shallallahu’alaihi wasallam adalah makhluk Allah yang pertama kali beriman. 

Ayat yang kedua adalah firman Allah

 وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ

Yang artinya: “Dan saya adalah orang islam yang pertama.” ( Al-An’am : 163).

Pernyataan ini adalah bentuknya khobar (pemberitaan) yang dimana tidak bisa dinaskh (dirubah). Karena jikalau boleh dinaskh maka Nabi berbohong terhadap perkataanya, dan ini adalah mustahil baginya.

Ayat yang ketiga adalah firman Allah:

وَأُمِرْتُ لأَنْ أَكُونَ أَوَّلَ الْمُسْلِمِينَ

Yang artinya: “Dan saya diperintahkan agar saya menjadi orang muslim yang pertama.” (QS. Az-Zumar: 12).

Sekali lagi ini ayat ini adalah berbicara masalah ruhaniyah muhammadiyyah bukan jasad Nabi shallallahu’alaihi wasallam.

Adapun ayat yang keempat adalah firman Allah ta’ala yang artinya: Katakanlah wahai Muhammad, seandainya saja Allah Dzat yang Rahman  itu memilik anak, maka saya adalah orang yang pertama kali menyembah (kepada Allah).” (QS. Az-Zukhruf: 81). Lantas bagaimana dengan ayat:

وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Yang artinya: “Dan saya diperintahkan agar menjadi golongannya orang yang beriman.” (QS. An-Naml: 91), di mana Nabi shallallahu’alaihi wasallam tidak mengatakan seperti yang sebelumnya bahwa beliau adalah orang yang pertama kali beriman?. Syaikh Yusri menjawab hal ini dikarenakan ayat ini menceritakan tentang baginda Nabi ketika sudah terlahir di dunia ini sebagai manusia, maka dari itu dikaitkan pada ayat ini dengan penyebutan:

 هَذِهِ الْبَلْدَةِ

Yang artinya kota ini yaitu Mekah Al-Mukarramah.

Yang terakhir adalah bagaimana dengan Nabi Musa ‘alaihissalam yang mengatakan bahwa beliau adalah orang yang pertama kali beriman?. Allah ta’ala berfirman:

فَلَمَّا أَفَاقَ قَالَ سُبْحَانَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُؤْمِنِين

Yang artinya: “Maka ketika ia (Musa ‘alaihissalam) tersadarkan diri, dia berkata: Maha Suci Engkau wahai Allah, saya telah bertaubat kepada Mu, dan saya adalah orang yang pertama kali beriman.” (QS. Al-A’raf: 143).

Syaikh Yusri menjawab bahwasanya maksud dari ayat ini adalah Nabi Musa ‘alaihissalam mengakaui bahwa dirinya adalah orang yang pertama beriman akan ketidakmampuanya untuk melihat Allah Ta’ala di dunia ini. Maka ayat ini tidaklah bertentangan dengan ayat-ayat tentang penyataan Nabi sebagai orang yang pertama kali beriman dari semua makhluk-Nya.

wallahu a'lam


sumber: Fanpage Ahbab Maulana Syeikh Yusri Rusydi Al Hasany

Post a Comment for "Siapakah Makhluk Yang Pertama Diciptakan Oleh Allah Ta’ala?"