Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KAROMAH PROF. DR. SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWI AL-MALIKI AL-HASANI

AKHLAK ABUYA AL-MALIKI KETIKA DI HINA



Dr. Abdul Qadir As-Sindi adalah seorang Wahabi yang pernah menulis sebuah artikel berisi hinaan, kecaman dan fitnah keji kepada Sayyid Muhammad bin Alwi Al-Maliki al-Hasani di majalah Al-Jami’ah Al-Madinah Al-Munawwarah. Ketika artikel tersebut menyebar luas ke penjuru Madinah bahkan seluruh Negara Arab Saudi, dan banyak kalangan yang merasa geram kepadanya, Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki malah mengajak beberapa muridnya untuk pergi ke Madinah menuju rumah Dr. Abdul Qadir As-Sindi dan memberikan sejumlah uang kepadanya.

Tanpa mengenalkan dirinya, Sayyid Maliki lantas pergi hingga Dr. As-Sindi mengetahui sendiri bahwa yang telah memberinya uang adalah Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, orang yang beberapa waktu lalu telah ia hina habis-habisan di dalam sebuah artikelnya.

Dr. As-Sindi lalu mengejar Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, merangkulnya, menciuminya dan berkata; “Tuan tentu Sayyid Muhammad Alwi al-Maliki, kini saya yakin sepenuh hati bahwa Tuan adalah keturunan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, sebab tidak ada yang membalas cacian dan hinaan dengan hadiah, kecuali ia adalah keturunan dari Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam. Saya tidak meragukan lagi keagungan pribadi Anda wahai Sayyidii.”

Dr. Abdul Qadir As-Sindi menangis sejadinya menyesali perbuatannya seraya memohon maaf kepada Sayyid Muhammad Alwi Maliki. Sambil tersenyum beliau memafkannya sehingga membuat kisah penuh kemuliaan akhlak ini semakin sempurna. Begitulah seharusnya akhlak seorang keturunan Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam.

Di tulis oleh; Mustafa Husain Al-Jufri, Al-Injaaz Fii Karaamati Fakhril Hijaaz

JASAD PROF. DR. AS-SAYYID MUHAMMAD BIN ALWI AL-MALIKI AL-HASANI MASIH UTUH

Al-Allamah As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki wafat pada hari Jumat tanggal 15 Ramadhan 1425 H bertepatan dengan tanggal 29 Oktober 2004 M. Jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki dimakamkan di pemakaman Ma’la di Kota Suci Mekkah al-Mukarromah.

Sudah menjadi peraturan di Kerajaan Arab Saudi, kalau ada makam yang sudah berusia satu tahun, maka makam tersebut akan dibongkar lalu dipindahkan untuk ditempati jenazah orang lain. Demikian juga di area pemakaman Ma’la di Kota Suci Makah, makam yang sudah berusia satu tahun harus dibongkar dan dipindahkan untuk ditempati jenazah yang lainnya.

Di antara jenazah-jenazah yang akan dibongkar karena sudah berusia 1 tahun di pemakaman Ma’la, terdapat jenazah Sayyidii Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Namun, pada saat makam Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki akan dibongkar dan akan digantikan oleh jenazah lain. Betapa kaget dan herannya para petugas penggali makam, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani ll-Maliki masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum sekali. Dengan adanya kejadian tersebut, akhirnya jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki pun tidak jadi untuk dipindahkan.

Kemudian, setelah jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki berusia dua tahun, pemerintah Kota Suci Mekkah kembali memerintahkan para petugas makam di pemakaman Ma’la untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Lagi-lagi, kejadian setahun sebelumnya terulang kembali, jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki masih utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum. Bahkan, kuku dan rambutnya terlihat bertambah panjang setelah para petugas makam berniat memperbaiki posisi jenazahnya. Para petugas makam pun mengurungkan niatnya untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki dari makamnya.

Setelah sekian lama tidak ada perintah dari pemerintah Kota Suci Mekkah untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki.
Pada tahun 2009, yaitu saat jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki berusia 5 tahun, pemerintah Kota Suci Mekkah kembali memerintahkan para petugas makam di pemakaman Ma’la untuk memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki. Betapa kaget dan kagum para petugas penggali makam yang akan memindahkan jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki, ternyata jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki masih tetap utuh dan mengeluarkan bau yang sangat harum melebihi harumnya kayu gaharu.
Dari kejadian-kejadian tersebut, banyak para pengikut Wahabi yang menyaksikan keistimewaan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada jenazah Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Hasani Al-Maliki itu. Sehingga, banyak di antara pengikut Wahabi itu yang bertaubat dan beralih mengikuti paham Ahlussunnah wal Jama’ah.

Mudah-mudahan, kita sebagai pengikut paham Ahlussunnah wal Jama’ah menjadi semakin yakin dan percaya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan melindungi wali-wali-Nya sejak masih hidup sampai sudah menjadi jenazah. Dan kaum Ahlussunnah wal Jama’ah meyakini adanya Waliyullah dan percaya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki hamba-hamba pilihan di dunia ini. Kaum Ahlussunnah wal Jama’ah percaya adanya karomah dan percaya bahwa pahala doa, tawassul, dzikir dan bacaan Al-Qur’an orang yang masih hidup bisa sampai kepada orang yang sudah meninggal dunia.

Wallahu A’lam

Oleh : Saifurroyya


Sumber : Al-Habib Segaf bin Hasan Baharun (Pengasuh Ponpes Darul Lughah wad-Da’wah, Bangil, Jawa Timur)

1 comment for "KAROMAH PROF. DR. SAYYID MUHAMMAD BIN ALAWI AL-MALIKI AL-HASANI"