Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ahli Kubur Mengetahui Dan Mendengar Orang Yang Menziarahinya (Bagian I)

Apakah orang-orang yang telah meninggal bisa mengetahui dan mendengar ucapan yang disampaikan kepada mereka?, jawabanya adalah iya, oleh karena itu Nabi shalallahu’alaihi wasallam telah memerintahkan ketika seseorang menziarahi orang-orang yang telah meniggal supaya memberi salam kepada mereka dengan kalimat seperti halnya orang yang sedang berhadapan (sighat al-khithab). Seringkali Nabi shalallahu’alaihi wasallam menziarahi makam baqi’ lalu memberi salam pada orang-orang yang dikuburkan di dalamnya. Para sahabat menganggap bahwa Nabi shalallahu’alaihi wasallam telah memberi salam kepada kaum yang tidak lagi mendengar dan tidak lagi berakal.



Dalil yang menunjukkan hal tersebut di antaranya adalah hadits yang diriwayatkan oleh syaikh Ibnu Abi Dunia dalam Kitab al-Qubur yang diriwayatkan dari sayyidah ‘Aisyah radliyallahu’anha beliau berkata, Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda;

قال رسول الله صلى الله عليه وسلممامن رجل يزور قبر أخيه ويجلس عنده إلا استأنس به ورد عليه حتى يقوم

Rasulullah shalallahu’alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada diantara seorang laki-laki yang menziarahi kubur saudaranya dan duduk didekat makamnya kecuali saudaranya tersebut akan menyambut dengan gembira dan menjawab pada laki-laki tersebut sehingga dia berdiri (dari duduknya)”.

وعن أبي هريرة رضي الله عنه قال: إذا مر الرجل بقبر أخيه رد عليه السلام وعرفه, وإذا مر بقبر لا يعرفه فسلم عليه رد عليه السلام.

Diriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah radliyallahu’anh, beliau berkata: “Jika seorang laki-laki melintasi kubur saudaranya, maka sampaikanlah salam kepada saudaranya tersebut, maka saudaranya akan mengenalinya, dan jika melintasi kuburan orang yang tidak dikenal sampaikanlah salam, maka (orang yang di dalam kubur) akan membalas salam tersebut”.

Syaikh Ibnu Abi Dunia telah menjelaskan di dalam kitabnya al-Manamaat, bahwasanya mayit bisa mengatahui orang yang menziarahinya, karena ruh mayit tidak akan hancur meskipun jasad mereka telah hancur, sehingga mayit akan merasa tentram karena telah diziarahi.

Imam al-Bukhari di dalam kitab shahihnya telah meriwayatkan hadits yang menyampaikan bahwasanya mayit bisa mendengar suara sandal orang-orang yang mengantarkan pemakamannya, hadits tersebut adalah:

العبد إذا وضع في قبره وتولى وذهب أصحابه حتى أنه يسمع قرع نعالهم أتاه ملكان

Ketika mayit telah diletakkan di dalam kuburnya dan teman-temannya sudah pergi meninggalkannya sehingga dia mendengar suara sepatu mereka, maka datanglah dua malaikat kepadanya

Dari al-Fadlu bin al-Muwaffiq, beliau berkata, “Aku adalah orang yang banyak menziarahi makam ayahku. Pada suatu hari aku mengiring suatu jenazah dan setelah prosesi pemakaman selesai, aku lalu pulang karena ada hajat dan aku tidak menziarahi makam ayahku. Kemudian diadalam tidur aku melihat ayahku berkata, “Hei Anakku! Kenapa kamu tidak menziarahi makamku?”, aku menjawab, “Wahai ayah! Kamu lebih mengetahuinya dibandingkan aku”. Dia berkata, “Iya, demi Allah. Wahai anakku! Ketika kamu menziarahi makamku, maka tidak henti-hentinya aku memandang kamu dari saat kamu keluar dari lorong hingga kamu duduk di dekatku dan kamu berdiri untuk pulang meninggalkan aku. Tidak henti-hentinya aku melihat kamu berpaling hingga kamu melewati lorong”.

Dari Ibnu Abi al-Muttaid, beliau berkata; “Telah berkata kepadaku Tamadlar binti Sahal, istri Ayub bin Uyainah, “Telah datang kepadaku putri Sufyan bin Uyainah dan dia berkata, “Dimana pamanku Ayub?”, aku menjawab; “Dia berada di dalam masjid”. Tanpa berlama-lama dia lalu menemui Ayub. Putri Sufyan berkata; “Wahai pamanku! Sesungguhnya ayahku telah menemui aku di dalam mimpi. Dia berkata, “Semoga Allah membalas saudaraku Ayub dengan kebaikan, karena dia telah banyak menziarahi aku hingga saat ini”. Ayub berkata; “Memang benar aku telah mendatangi satu jenazah setelah prosesi pemakaman selesai aku lalu pergi kemakam dia”.

Imam Ibnu Hajar dalam kitab Fatawi al-Fiqhiyyah al-Kubra telah menjelaskan kalau mayit bisa mengetahui orang yang menziarahinya dan dia akan merasa tentram dengan kehadiran orang tersebut, berdasarkan hadits yang telah diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunia;

ماَ مِنْ رَجُلٍ يَزُورُ قَبْرَ أَخِيْهِ وَ يَجْلِسُ عَلَيْهِ إِلاَّ اسْتَأْنَسَ وَ رُدَّ حَتَّى يَقُومَ

Tidaklah dari seseorang yang menziarahi makam saudaranya dan duduk didekatnya kecuali saudaranya akan merasa tentram hingga dia berdiri untuk pulang.

Dan telah shahih hadits;

ماَ مِنْ اَحَدٍ يَمُرُّ بِقَبْرِ أَخِيْهِ الْمُؤْمِنِ كاَنَ يَعْرِفُهُ فِي الدُّنْياَ فَيُسَلِّمُ عَلَيْهِ إِلاَّ عَرَفَهُ وَ رَدَّ عَلَيْهِ السَّلاَمَ

Tidaklah dari seseorang yang melewati makam saudaranya yang mukmin yang dia mengenalnya di dunia lalu dia bersalam kepadanya, melainkan saudaranya itu akan mengenalnya dan menjawab salamnya.


Dari semua keterangan di atas, maka dapat kita tarik kesimpulan bahwa mayit tahu orang yang menziarahinya dan dia akan merasa senang dengan ziarah orang tersebut, hingga orang tersebut selesai dan pulang kerumahnya.


Lanjutan: Ahli Kubur Mengetahui Dan Mendengar Orang Yang Menziarahinya (Bagian II)



Post a Comment for "Ahli Kubur Mengetahui Dan Mendengar Orang Yang Menziarahinya (Bagian I)"