Prof. DR. Ir. H.M. NURDIN ABDULLAH, M. Agr BUPATI BANTAENG DENGAN PRESTASI MENTERENG
Bupati Pertama Bergelar Profesor, Peraih 50 Award, Sukses
Mengubah dari Daerah Transit Menjadi Daerah Destinasi, Tanpa Pencitraan !
Sejak lepas shalat subuh, warga dapat dgn mudah bertemu
Bupatinya tanpa protokoler yg rumit. Bahkan dgn bebasnya masyarakat dapat
mencurahkan segala keluh kesah mengenai berbagai permasalahan. Di rumah dinas
dan rumah pribadi Nurdin, siapa pun bebas masuk tanpa ada hambatan, baik untuk
mengadu atau sekadar mengusulkan program. Saat menerima pengaduan warganya,
bupati bergelar profesor Ilmu Kehutanan Universitas Hasanudin ini sesegera
mungkin menyelesaikannya dgn melibatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
terkait.
"Selama 6 tahun ini, sudah banyak pejabat yg saya copot,
seperti Kepala Badan Kepegawaian Daerah sudah berganti 4 kali, wakil bupati
saya itu beberapa kali ikut lelang jabatan”.
Ketika pertama kali memenangi Pemilukada Bantaeng 2008 lalu,
mantan CEO sejumlah perusahaan di Jepang ini bergerak cepat. Ia blusukan hingga
ke kampung2 menemui warga. Tak mengherankan bila mulai dari anak2 sampai orang
tua sangat dekat dan bersahabat dgn pemimpin daerahnya itu. Ia senantiasa ingin
mencari tahu akar masalah langsung ke sumbernya. Jika sudah tahu penyebabnya,
dgn cepat ia mengambil tindakan. Bekerja dgn fokus, itulah kunci
keberhasilannya.
Seluruh kepala dinas dilarang memakai sepatu mahal karena
beliau tidak ingin pejabatnya tampil mewah sekaligus sayang jika sepatunya kena
lumpur karena mahal. Jadi jangan harap anda melihat pejabat di Bantaeng memakai
sepatu pantofel yg mengkilat. Mobil dinas yg dipakai Kadis hanya Toyota Avanza,
sementara beliau sendiri menggunakan Toyota Innova. Untuk keperluan di luar
dinas, Beliau menggunakan mobil pribadinya Crown th 2000.
Bupati yg menjunjung tinggi filosofi Jepang pantang
berbohong, disiplin, sesuai kata dan perbuatan ini juga berhasil membenahi
sistem pelayanan kesehatan warganya. Warga Bantaeng paling dimanjakan untuk
pelayanan kesehatan. Jika ada warga yg sakit, cukup menelpon Brigade Siaga
Bencana (BSB ) di 113 atau 0413-22724 / 0413-21408 maka dalam waktu kurang dari
20 menit dokter serta perawat bersama ambulans gratis akan segera menjemput
pasien di rumahnya. Pasukan ini mampu menurunkan angka kematian ibu melahirkan
menjadi NOL dari sebelumnya 12 ribu kematian per tahun. BSB siaga 24 jam dgn 20
dokter, 16 perawat dan 8 unit mobil ambulans berfasilitas emergency. Selain
itu, BSB Bantaeng juga menyiagakan 11 unit mobil pemadam kebakaran berstandar
Internasional, yg kemampuannya melebihi armada yg dimiliki Dinas Damkar
Makassar. Bahkan, mobil ambulans milik Pemkab Bantaeng kerap dipinjamkan di
kabupaten tetangga bilamana ada pasien yg akan dirujuk ke Makassar. Selain itu
pula, Nurdin yg menguasai 3 bahasa asing, Inggris, Jepang dan Cina ini berhasil
meyakinkan pemerintah pusat untuk menggelontorkan dana sekitar Rp 120 miliar
untuk membangun gedung rumah sakit 8 lantai berstandar internasional.
Networking-nya yg terjaga baik, terutama dgn Jepang, membuat
berbagai bantuan dgn mudah didapatnya. Ambulans dan mobil pemadam kebakaran
adalah di antaranya. 8 unit ambulans dan Damkar, semuanya diperoleh dari
Jepang. Sistem pelayanan di BSB, diadopsinya dari Jepang meski tidak
seluruhnya. Berkat mapannya pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Butta Toa
atau Tanah Tua ini, BSB Bantaeng masuk nominator United Nations Public Service
Award, yg dibawahi PBB. BSB Bantaeng sengaja ditunjuk Kementerian Pemberdayaan Aparatur
Negara mewakili Indonesia. Penataan Kota Bantaeng yg dulu terkenal dgn semak
belukar kini menjadi kabupaten dgn "sejuta" tempat wisata indah.
Bahkan Belia bercita-cita menjadikan Bantaeng "Singapura" di
Indonesia. Karena itu sebagian besar pusat pemerintahan dan fasilitas pelayanan
publik dipindahkan di daerah pantai.
Dahulu, Bantaeng hanya dipandang sebelah mata dibanding 23
kabupaten di Sulsel. Orang2 yg akan menuju 6 kabupaten di sisi selatan Sulsel
ini hanya mampir sejenak atau bahkan melintas begitu saja. Sepertinya tak ada
hal menarik untuk disinggahi. Namun, sejak 2009, Bantaeng menjadi daerah yg
cukup menonjol. Bantaeng menjadi destinasi, bukan lagi tempat transit. Investor
kelas dunia berdatangan ke kabupaten yg jaraknya 120 kilometer dari Makassar
ini.
Penyebabnya, kini Bantaeng memiliki sejumlah ikon yg
membuatnya menonjol dibanding daerah2 lain di Sulsel. Contohnya, tak banyak yg
menyangka jika berbagai tumbuhan seperti stroberi, apel, durian bisa tumbuh
subur di pegunungan Bantaeng. Juga tak pernah terbayangkan jika di daerah ini
bisa menjadi penghasil benih unggul yg menaikkan tingkat ekonomi masyarakatnya
terutama petani.
Daerah ini pun tumbuh dgn berbagai industri pengolahan. Di
bidang industri pengolahan hasil pertanian, Bantaeng sukses merintis pengolahan
hasil pangan sekaligus pengepakannya. Hasil-hasilnya pun kini sudah diekspor ke
berbagai negara, khususnya Jepang dan Cina. Selain itu, industri pengalengan
hasil laut pun berkembang di daerah ini.
Bangkitnya industri di daerah ini cukup mengagumkan karena
Bantaeng bukan daerah tambang yg bisa dgn cepat mengundang investor. Bantaeng
adalah daerah pertanian sehingga butuh waktu cukup lama untuk bisa meningkatkan
pendapatan asli daerah (PAD).
Namun, hal itu tak menjadi masalah bagi Bupati Nurdin
Abdullah. Ia berhasil mendatangkan investor asing, tercatat dari Jepang, Cina,
dan Korea.
Dengan perubahan dan pembangunan yg terus bergerak itu, tak
mengherankan jika banyak daerah yg berkaca pada daerah ini. Banteng menjadi
“laboratorium” pilihan 104 kabupaten kota di Indonesia yg melakukan studi
banding di daerah itu selama 2014.
Meski tak menutup peluang masuknya investor asing, di tangan
Nurdin, pembangunan di Bantaeng senantiasa mengutamakan kearifan lokal. Guru
Besar Universitas Hasanuddin ini belum berpikir untuk membangun mal di
Bantaeng. "Biarkan perekonomian masyarakat dulu yg tumbuh, baru kita
bangun yg lain," ujar alumni Universitas Kyushu, Jepang, ini.
Sebagai orang berlatar belakang pertanian, tekadnya bulat
ingin meningkatkan kesejahteraan petani. Menurutnya, jika dulu petani jagung
menanam jagung dan menjual jagung, sekarang petani jagung tak hanya menjual
jagung, tapi juga benihnya. Penjualan benih itu mendongkrak penghasilan petani
menjadi berlipat-lipat. Ia mencontohkan, jika sekilo jagung dijual dengan harga
Rp 2.000, dgn menjual benih, penghasilan yg diperoleh bisa Rp 50 ribu per kilo.
Saat ini, produksi benih yg dikembangkan masyarakat Bantaeng
ada berbagai jenis. Jumlahnya mencapai lima ton per tahun. "Dan semuanya
adalah benih unggulan yg sudah melalui uji coba dan penelitian terpadu,"
ujarnya.
Penanganan banjir di Bantaeng adalah salah satu masalah yg
sukses dipecahkannya. Di masa putaran akhir kampanye sebelum ia terpilih
sebagai bupati, Nurdin mendapati rumah jabatan bupati terendam banjir. Setelah
terpilih, ia menargetkan, banjir yg menghantui warga Bantaeng setiap tahun
harus ia selesaikan dalam waktu dua tahun. Untuk melihat langsung permasalahan
tsb, Nurdin Abdullah turun langsung mencari titik air penyebab banjir di saat
hujan deras menyusuri anak sungai sampai sekitar 6 jam. Survei dan kajian yg
melibatkan pakar dari berbagai kampus melahirkan solusi berupa pembangunan cek
dam seluas 5 Ha. Pembangunan cek dam itu dipantaunya langsung. Maka, ketika
hujan turun, Nurdin pasti tak berada di rumah. Ia memilih memantau kondisi di
lapangan tanpa peduli meski tengah malam sekalipun. Kehadiran cek dam memang
berhasil mengatasi banjir di wilayah itu sampai saat ini. Bahkan, Cek dam ini
juga menjadi sumber air baku PDAM Bantaeng dan sekaligus irigasi untuk
pertanian dan perkebunan warga yg sebelumnya hanya lahan tadah hujan.
Pria kelahiran Pare-Pare, 7 Feb 1963, ini selalu menunjukkan
kesungguhannya jika menghadapi suatu masalah. Ia berharap, camat, dan lurah yg
menjadi mitranya melayani masyarakat bisa mencontoh hal itu. "Saya selalu
sampaikan, ini masalah keteladanan. Sebagai pemimpin, selalulah memberikan
contoh terbaik," ujarnya.
Yang penting baginya, sistem harus diciptakan dan tertata
bagus. Sebab, jika sistem sudah bagus, siapa pun yg akan memimpin Bantaeng
kelak tinggal meneruskannya. Hal itulah yg dirintisnya sejak awal hingga tahun
kedua memimpin Bantaeng. "Setahun dua tahun boleh bergantung pada bupati,
tapi tahun ketiga kita harus bergantung pada sistem yg kuat," katanya.
"Kami normalisasi sungai dan drainase lalu membangun cek
dam, membangkitkan petani dgn ketersediaan pupuk, benih unggulan dan irigasi
pertanian di daerah-daerah terisolir dan menggeliatkan perekonomian Bantaeng
dgn membuka pintu masuk bagi para investor," ujar Nurdin
Mantan Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia
ini membuka kesempatan bagi para investor kelas dunia untuk berbisnis di
Bantaeng. Nurdin menyiapkan lahan sekitar 1.000 hektar di daerah Pajjukukkang
yg tuntas di th 2015 untuk pabrik smelter yg dibangun investor Jepang, Cina dan
India. 2.000 hektar untuk relokasi industri dari Jepang. Bahkan rencananya akan
dibangun sekolah mekanik Asia Pasifik kerjasama dgn Toyota serta BLK dgn
standar internasional.
"Triliunan uang investor masuk ke Bantaeng tanpa ada
pungutan sepeser pun. Kita menerapkan pelayanan one day service. Proses
perizinan selesai dalam sehari tanpa pungutan. Investor kita jemput di bandara
lalu kita antar sampai ke Bantaeng. Kta mengelola keuangan daerah secara
terbuka dan transparan, buktinya tidak ada pejabat saya yg korupsi."
Di tahun pertama kepemimpinannya, bupati berusia 50 tahun ini
melakukan pembenahan dan peningkatan kapasitas aparat-aparatnya dgn menerapkan
pola assesment dgn melibatkan Universitas Indonesia dan Lembaga Administrasi
Negara (LAN) Jatinangor. Sistem lelang jabatan di kepemimpinan Nurdin sudah
dilakukan sejak 2009, jauh lebih awal dibandingkan yg dilakukan Jokowi sebagai
Gubernur DKI.
Di periode pertama, Nurdin berhasil duduk sebagai bupati dgn
raihan suara 46 persen, meskipun tanpa kampanye yg meriah. Nurdin yg
'pulang-kampung' demi amanah almarhum ayahnya, berhasil mengungguli para
kandidat yg sudah lama berkiprah di Bantaeng. Di periode kedua, tanpa kampanye
dan atribut, Nurdin melenggang dgn meraih suara 84 persen dalam Pilkada 2013
silam.
Di kepemimpinan alumni fakultas pertanian Universitas Kyushu
di Jepang ini, perekonomian Bantaeng tumbuh dari 5,3 persen menjadi 8,9 persen
pertahun serta berhasil meningkatkan indeks pendapatan perkapita warga Bantaeng
dari Rp 5 juta menjadi Rp 14,7 juta.
Nurdin berhasil memajukan kembali varietas sayuran, buah dan
hasil2 perikanan, dgn konsep Agri-Marine Economy. Berkat kemajuan perekonomian
di Bantaeng, terjadi arus balik warga Bantaeng yg merantau di luar, serta
bertambahnya penduduk yg bermigrasi ke Bantaeng.
Selama 6 tahun kepemimpinannya, Bantaeng menyabet lebih dari
50 penghargaan tingkat nasional, termasuk 4 kali berturut-turut piala adipura
yag sebelumnya tidak pernah didapatkan, 3 tahun berturut-turut meraih Otonomi
Award dan berhasil memenangkan Innovative Government Award (IGA) th 2013 yg
diadakan Kementerian Dalam Negeri.
Bagi Nurdin, ia tidak mau berorientasi pada piagam
penghargaan semata, tanpa dibarengi karya nyata yg dirasakan warganya. Menurut
Nurdin, berkat caranya memimpin Bantaeng dgn menggunakan hati, Bantaeng
kemudian jadi terkenal dan jadi sering kedatangan tamu dari pemda di Indonesia
untuk melakukan studi banding, termasuk pula sering diundang pemerintah Jepang
dan China untuk melakukan benchmarking.
Berkat kepiawaiannya memimpin, nama Nurdin termasuk 19 tokoh
alternatif oleh Komunike Bangsa Peduli Indonesia (KBPI) yg digagas pengusaha
senior Sofjan Wanandi. Nama Nurdin dijadikan figur capres alternatif, sejajar
dgn nama tokoh bereputasi seperti Jusuf Kalla, Khofifah Indar Parawansa,
Chairul Tanjung, Walikota Bandung Ridwan Kamil, dan Walikota Surabaya Tri
Rismaharini.
"Saya terkejut sekaligus senang dijadikan figur capres
alternatif. Sebagai anak bangsa, saya siap untuk menyumbangkan pikiran dan
tenaga untuk kemajuan bangsa. Namun saat ini saya masih fokus untuk memimpin
Bantaeng. Tunggu mapan dulu daerah saya baru lompat ke pusat, saat ini masih
dalam proses, bila masanya nanti akan tiba saya akan siap bila
dibutuhkan," tutup suami dari Listiaty Fachruddin ini.
(Sumber : Kompasiana, Tribunnews, Detiknews) Berita Seputar Bontang - BSB
Post a Comment for "Prof. DR. Ir. H.M. NURDIN ABDULLAH, M. Agr BUPATI BANTAENG DENGAN PRESTASI MENTERENG"