Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Ibu, Andai Saja Engkau Memiliki Seribu Nyawa


Ketika Saad bin Abi Waqash memilih Islam sebagai agamanya, beliau mendapatkan ujian yang sangat berat. Ujian tersebut berasal dari ibunya. Ibu beliau ketika mendengar putra yang sangat dicintainya memeluk Islam dan meninggalkan agama leluhurnya, ia sangat marah dan memerintahkan Saad bin Abi Waqash agar kembali lagi ke agama sebelumnya.

Saad bin Abi Waqash menceritakan; “Ketika ibuku mendengar kabar akan ke-Islamanku, beliau sangat sedih dan marah kepadaku, sedangkan aku saat itu sebenarnya adalah seorang pemuda yang sangat baik kepada ibuku dan mencintai beliau”.



“Pada saat itu ibuku berkata kepadaku; Wahai Saad, agama apa yang engkau tetapi ini, yang mengalihkanmu dari  agama bapak dan ibumu?, demi Allah, tinggalkanlah agama barumu tersebut, atau aku akan meninggalkan makan dan minum sampai aku mati, sehingga jika aku mati karena sebab tersebut, dadamu seakan-akan terobek dengan sebuah kesedihan, dan engkau akan sangat menyesali apa yang telah engkau lakukan, setelah itu orang-orang akan mencelamu sepanjang masa”.

Mendengar ucapan ibuku yang mengacam tersebut, aku menjawab; “Janganlah engkau lakukan hal tersebut wahai ibu”.

Meskipun ibuku memberikan ancaman kepadaku tidak akan makan dan minum hingga mati, aku tetap tidak mau meninggalkan Islam demi apa pun juga, meskipun itu adalah perintah ibuku. Akhirnya ibuku memenuhi ancamannya, beliau tidak mau menyentuh makanan dan minuman selama beberapa hari, sehingga badannya semakin kurus, kekuatannya semakin lemah. Maka ketika aku melihat beliau dalam kondisi semacam itu, aku berkata kepada beliau; “Wahai ibu, aku sangat mencinatimu, tetapi cintaku kepada Allah dan Rasul-Nya melebihi cintaku kepadamu. Seandainya saja engkau memiliki seribu nyawa wahai ibu, dan nyawa tersebut keluar satu per satu dari jasadmu, maka aku tidak akan pernah meninggalkan agamaku ini untuk apapun juga”.


Setelah melihat dan mendengar kesungguhanku terhadap Islam, beliau akhirnya luluh dan bersedia kembali untuk makan dan minum, meski masih tampak ketidak senangan di wajahnya.


* Kang As'ad

Post a Comment for "Ibu, Andai Saja Engkau Memiliki Seribu Nyawa"