Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kyai Dan Langgam Jawa



Saya pernah mengantar Syaikhina Mbah Yai Sanusi Jekulo Kudus ke sebuah acara dengan mobil. Saya di belakang, Yai dan sopir ada didepan. Karena yang di kami antar adalah Seorang Kyai, kami pun terdiam seribu bahasa sepanjang perjalanan (bentuk adab sopan santun santri kepada Kyainya)
Namun tiba – tiba Mbah Sanusi ( sesudah suasana hening cukup lama ) bertanya kepada sopir:

“Kang … Kamu kalau menyopir itu suka puter lagu apa?”

Sopir diam tidak berani menjawab karena biasanya dia menyetir sambil puter lagu-lagu Dangdut dari Tape Dack nya. Yai Sanusi berkata kemudian:

 “Sudah, kalau suka Dangdut ya putar saja lagu dangdutmu itu. Dari pada kamu tidak enak nyupirnya, bisa-bisa bakal Nubruk bikin mampus kita semua ….!”

(Aw kama qola Mbah Sanusi).

Hal yang nyaris serupa juga pernah terjadi pada Guru sekaligus Paman Mbah Sanusi, yaitu Hadrotus Syeikh Kyai Muhammadun Pondowan Pati. Mbah Madun (begitu biasa beliau dipanggil) pernah diunang kesebuah hajatan Perkawinan.

Karena yang datang seorang Kyai besar, maka tukang Sound pun memutar suara indah Abdul Basith, Qori’ masyhur dari Mesir. Padahal biasanya setiap hajatan begitu yang diputar adalah lagu-lagunya Ida Layla / Bang Haji Rhoma Irama.

Tiba-tiba Mbah Madun berteriak rada kenceng: “Kang… Punya kaset anggam Jawa, Nggak???.

“Apa kamu ingin kita semua berdiam, menyimak ayat-ayat suci Alqur’an yang kamu putar selama hajatan ini?”

“Putar saja langgam-langgam jawa, Jadi kalau kita pingin ngobrol dan beramah tamah di walimahan ini sama banyak orang tidak apa-apa diiringi langgam-langgam, karena tidak wajib menyimak (mendengarkan) nya. Tetapi Lantuna ayat Al-Qur’an wajib hukumnya mendengarkan.”

Artinya ada perkara-perkara yang baik tetapi pada suatu keadaan tertentu, perkara baik itu tidak serta merta bisa di lakukan disana karena kurang pas saja. Dan ada perkara-perkara yang kurang baik tetapi karena suatu keadaan tertentu, maka perkara kurang malahan pas dilakukan disana.

Orang Jawa menyebutnya Bener Tur Pener…




*Ditulis oleh Ustadz Muhajir Madad Salim di akun facebooknya



Post a Comment for "Kyai Dan Langgam Jawa"