Yang Gila itu Aku atau Engkau ??
Bahlul adalah seorang laki-laki yang
dikenal sebagai orang gila pada zaman kekhalifahan Harun ar-Rasyid. Suatu
ketika, saat Harus ar-Rasyid sedang berjalan-jalan melihat daerah kekuasaannya,
ia melintasi sebuah pemakaman yang ternyata di sana Bahlul sedang duduk di atas
sebuah makam.
Melihat hal tersebut, Harun ar-Rasyid
lalu berkata sambil berteriak; “Hai Bahlul, hai orang gila….kapan engkau akan
waras?!”
Mendengar Harus ar-Rasyid berkata
demikian kepadanya, Bahlul lalu bergerak lalu memanjat sebuah pohon yang paling
tinggi yang ada di sekitar pemakaman itu lalu berteriak; “Hai Harun, hai orang
gila….kapan engkau akan waras?!”
Harun ar-Rasyid lalu mendatangi pohon
yang dipanjat oleh Bahlul, ketika itu Bahlul sedang nongkrong pada sebuah
cabang di pohon yang ia panjat.
Lalu berkata; “Sebenarnya, yang gila
itu aku ataukah engkau wahai Bahlul??!”
“Akulah yang sebenarnya waras, dan
engkaulah yang gila”, kata Bahlul kepada Harun ar-Rasyid.
“Kok bisa begitu??”
“Tentu saja…karena aku tau,
bahwasanya ini (ia memberi isyarat ke istana Harun) akan sirna, sedangkan ini
(memberi isyarat pada kubur) akan tetap adanya. Aku selalu maramaikan ini
(kubur) sebelum ini (istana)….sedangkan engkau wahai Harun, engkau selalu meramaikan
ini (menunjuk pada istana) dan engkau malah melalaikan ini (menunjuk pada
kuburan).”
“Engkau tidak suka, jika engkau harus
berpindah dari tempat yang ramai (istanamu) ke tempat yang sepi
(kuburan)!!.....padahal engkau tau betul, bahwasanya engkau pasti akan menuju
ke sana!!”
“Jika demikian adanya wahai Harun,
siapa sebenarnya yang gila???”. Kata Bahlul dengan tegas.
Mendengar ucapan Bahlul tersebut,
hati khalifah Harun ar-Rasyid terguncang. Ia lalu menangis sampai air matanya
meleleh membasahi jenggotnya. Lalu berkata; “Demi Allah, sungguh yang di
ucapkannya adalah benar.”
“Tambahlah nasehatmu untukku wahai
Bahlul”, kata Harun.
“Cukuplah Kitabullah menjadi
penasehatmu…..tetapilah ia selalu”, ucap Bahlul.
“Apakah engkau memiliki sebuah
keperluan yang bisa aku penuhi wahai Bahlul?.”
Bahlul berkata; “Iya, aku memiliki
tiga keperluan, jika engkau bisa memenuhinya, maka aku akan berterima kasih
kepadamu…”
“Katakan saja keperluanmu wahai
Bahlul”, ucap Harun.
“Aku ingin engkau menambah usiaku.”
“Aku tidak mampu melakukannya wahai
Bahlul”, jawab Harun.
“Aku ingin engkau menjagaku dari
malaikat maut.”
“Aku tidak mampu melakukannya wahai
Bahlul.”
“Aku ingin engkau memasukkanku ke
dalam surga dan menjauhkanku dari neraka.”
“Aku juga tidak mampu melakukan hal tersebut wahai Bahlul”,
ucap Harun ar-Rasyid.
“Jika demikian adanya, engkau ini
sebenarnya bukanlah seorang raja wahai Harun, engkau tak lebih hanyalah seorang
budak ….dan aku tidak membutuhkan apa pun dari seorang budak”, kata Bahlul.
* Kang As'ad - Krapyak, 20/06/2014
Post a Comment for "Yang Gila itu Aku atau Engkau ??"